~ku ingin cinta~

Diari Hati Ini..

Today before you think of saying an unkind word,Think of someone who can't speak,And while you are at it give love to someone today; Before you complain about the taste of your food,Think of someone who has nothing to eat; Before you complain about your husband or wife,Think of someone who's crying out to God for a companion; Today before you complain about life,Think of someone who went too early to heaven; Before you complain about your children,Think of someone who desires children but they're barren; Before you argue about your dirty house,someone didn't clean or sweep,Think of the people who are living in the streets; Before whining about the distance you drive,Think of someone who walks the same distance with their feet; And when you are tired and complain about your job,Think of the unemployed,the disabled and those who wished they had your job; But before you think of pointing the finger or condemning another,Remember that not one of us are without sin and we all answer to one maker..

~Mata itu tak selamanya benar~





Semua yang ada di depan mata tak selamanya nyata
Bisajadi itu hanya halusinasi semata
Maka lihatlah dia dengan hati
Dan kau akan mengenalnya seutuhnya
Karna hatilah yang akan berkata sebenar benarnya

Cinta itu tak selamanya hadir dengan balasan
Orang yang kau citai tas selalu dapat mencintaimu
Oleh karena itu cintailah dia yang mencintaimu
Karena dicintai jauh lebih baik daripada mencintai

Berperananlah sebagai balasan
Dan cintailah dia setulus hatimu
Janji itu tak selamanya dapat terpenuhi
Kupikir lebih baik kau memberi walau hanya sedikit
Daripada menjanjikan sesuatu yang amat berharga
Tetapi tak mungkin untuk diberikan
Cintailah ia saat itu juga, berilah ia kasih saat itu juga
Tak perlu kau menjanjikan hatimu
Karna janji itu tak selalu dapat kau penuhi
Serahkanlah hatimu saat itu juga, maka kau akan bahagia dengannya

Memiliki itu tak selamanya didasari dengan cinta
Maka lebih baik kau jangan memiliki dia
Hanya karena rasa kasihan
Karena dia akan lebih sangat kecewa
Ketika tau kau hanya pura pura
Percayalah, kepura puraaan itu menyakitkan, nantinya
Sakit itu akan datang terlambat
Tetapi sangat lama, sullit untuk dilupakan
Saat itulah dia akan menjadi sangat pedih
Oleh karena itu, milikilah ia dengan rasa cinta yang tulus

Dan berilah hatimu saat itu juga
Cinta itu tak selamanya harus memiliki
Cintailah ia setulus hatimu, walau kau tau dia tak mungkin dapat kau miliki
Buatlah dia bahagia, dengan cintamu yang tulus
Karna kau tau apa makna cinta sejati?
Yaitu mencintainya lewat hati dan perasaan
Dan membuatnya bahagia
Walau kau tak akan mungkin bisa memilikinya
Terimalah kenyataannya bahwa cinta itu tak harus memiliki

~dari HAWA buat ADAM~




Surat utk Adam...

Adam,

Maafkan aku jika coretan ini memanaskan hatimu.
Sesungguhnya aku adalah Hawa,
temanmu yang kau pinta semasa kesunyian di syurga dahulu.

Aku asalnya dari tulang rusukmu yang bengkok.
Jadi tidak hairanlah jika perjalanan hidupku sentiasa inginkan bimbingan darimu, sentiasa mau terpesong dari landasan,
kerana aku buruan syaitan.

Adam,

Maha suci Allah yang mentakdirkan
kaumku lebih ramai bilangannya dari kaummu dia akhir zaman,
itulah sebenarnya ketelitian Allah dalam urusanNya.

Jika bilangan kaummu mengatasai kaumku
nescaya merahlah dunia kerana darah manusia,
kacau-bilaulah suasana,
Adam sama Adam bermusuhan kerana Hawa.

Buktinya cukup nyata dari peristiwa Habil dan Qabil
sehinggalah pada zaman cucu-cicitnya.

Pun jika begitu maka tidak selaraslah undang-undang Allah
yang mengharuskan Adam beristeri lebih dari satu
tapi tidak lebih dari empat pada satu waktu.


Adam,

Bukan kerana ramainya isterimu yang membimbangkan aku,
bukan kerana sedikitnya bilanganmu yang merunsingkan aku.

Tapi.....aku risau, gundah dan gulana menyaksikan tingkahmu.
Aku sejak dulu lagi sudah tahu bahawa aku
mesti tunduk ketika menjadi isterimu.

Namun.....terasa berat pula untukku meyatakan isi perkara.


Adam,

Aku tahu bahawa dalam Al-Quran ada ayat yang menyatakan
kaum lelaki adalah menguasai terhadap kaum wanita.

Kau diberi amanah untuk mendidik aku,
kau diberi tanggungjawab untuk menjaga aku,
memerhati dan mengawasi aku agar sentiasa didalam redha Tuhanku dan Tuhanmu.

Tapi Adam,
nyata dan rata-rata apa yang sudah terjadi pada kaumku kini,
aku dan kaumku telah ramai menderhakaimu.

Ramai yang telah menyimpang dari jalan yang ditetapkan.
Asalnya Allah mengkehendaki aku tinggal tetap dirumah.

Di jalan-jalan, di pasar-pasar, di bandar-bandar bukan tempatku.
Jika terpaksa aku keluar dari rumah seluruh tubuhku mesti ditutup
dari hujung kaki sampai hujung rambut.

Tapi......realitinya kini, Hawa telah lebih dari sepatutnya

Adam.....

mengapa kau biarkan aku begini?
Aku jadi ibu, aku jadi guru, itu sudah tentu katamu.

Aku ibu dan guru kepada anak-anakmu.

Tapi sekarang diwaktu yang sama, aku ke hadapan menguruskan hal negara, aku ke hutan memikul senjata.


Padahal, kau duduk saja.

Ada diantara kau yang menganggur tiada kerja.
Kau perhatikan saja aku panjat tangga di pejabat bomba,
kainku tinggi menyingsing peha mengamankan negara.

Apakah kau sekarang tidak lagi seperti dulu?
apakah sudah hilang kasih sucimu terhadapku?

kemana perginya amanah mu terhadap ku..

~BELAJARLAH JANGAN MALAS~





kepada sahabat yang bekerja, sepatutnya bukan alasan kesibukan menyebabkan kita tiada ruang untuk menuntut ilmu. Lihatlah bagaimana orang yang bukan Islam, menjinjing buku sambil membaca ketika santai.

Hidup kita bukan di antara tempat kerja dan rumah hingga tidak ketahuan apa yang terjadi kepada alam sekeliling. Cubalah peruntukkan sedikit kewangan untuk membeli buku, majalah yang bermanfaat untuk akal.

Kewajipan menuntut ilmu itu bukan untuk pelajar sahaja..

Belajarlah sahabat, ramai antara kita hanya mengharapkan maklumat dari orang lain tanpa berusaha mencarinya.

Belajarlah memahami Al Quran setelah banyak kali mengkhatamkannya. Lihatlah orang-orang yang hanya pandai bertaranum semata-mata, atau tertarik dengan orang yang hafiz tetapi diri sendiri tidak mahu memperbaiki penghayatan kepada Al Quran.

Lihatlah, ada orang yang membaca al Quran tetapi auratnya tidak ditutup dengan sempurna. Bahkan ada yang tidak tahu langsung apa ertinya al fatihah yang dibaca sedangkan umurnya sudah meningkat tua pula.

Ketahuilah sahabat, keutamaan menuntut ilmu itu yang menjadikan tamadun Islam itu gemilang